Manfaat Tanaman Tembelekan

Tembelekan (Lantana camara L.)
Tembelekan
(Lantana camara L.)
Tembelekan [Lantana camara L.] berasal dari Amerika tropis, terdapat di dataran rendah sampai ketinggian 1700 m diatas permukaan air laut. Tembelekan yang tumbuh liar di tempat-tempat tandus ini banyak juga dipakai sebagai tanaman pagar atau tanaman hias. Habitus perdu, tegak atau setengah merambat, mempunyai banyak cabang, ranting berbentuk segi empat, tinggi ± 2 m, ada varetas berduri dan ada yang tidak berduri, banyak khas. Daun berbentuk bulat telur, ujungnya meruncing, pinggir bergerigi, tulang daun menyirip, permukaan atas daun berambut banyak terasa kasar, sedangkan bagian bawah daun berambut jarang, daun berbau harum dan duduk saling berhadapan. Bunganya berwarna putih, merah muda, jingga, kuning, dan sebagainya, berbentuk dalam rangkaian yang bersifat rasemos, bergerombol, bulat atau gepeng. Buah seperti buah buni, berwarna hitam mengkilat jika sudah matang.

Familia
Verbenaceae.

Sinonim
Lantana aculeata L. = Lantana antillana Rafin. = Lantana mutabilis Salisb. = Lantana polyacanthus SCH. = Lantana scrabrida Soland.

Nama daerah
  1. Sumatra : tembelekan, kembang telek, bunga pagar, kayu singapur, tahi ayam (Melayu).
  2. Jawa : kembang setek, saliyara, saliyere, tahi ayam, tahi kotok, cente (Sunda), kembang telek, oblo, puyengan, pucengan, tembelek, tembelekan, teterapan, waung, wileran (jawa), kamanco, mainco, tamanjho (Madura).

Nama Asing
Wu se mei (T), coronitas, kantutai, lantana (F), lantana (I), coronitas, cinco negritos (S), bourbentjes (B).

Sifat Kimia dan Efek Farmakologis
  1. Akar : rasa manis, sejuk. Berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), penawar racun (antitoksik), penghilang rasa sakit (analgesik), menghentikan pendarahan (hemostatik).
  2. Daun : rasa pahit, sejuk, berbau, agak beracun (toksik). Berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus), antitoksik, menghilangkan pembengkakan (antiswelling), perangsang muntah (emetikum).
  3. Bunga : rasa manis, sejuk, berkhasiat menghentikan pendarahan (hemortatik).

Kandungan Kimia
Daun mengandung lantadene A (0,31-0,68%), lantadene B (0,2%), asam lantonalat, asam lantat, humulene (mengandung minyak menguap 0,16-0,2%), ß caryophyllene, terpidene, a pinene, p-cymene.

Bagian yang Dipakai
Daun, bunga, akar segar atau dikeringkan.

Kegunaan
1. Akar :
  • Influenza;
  • TBC kelenjar;
  • Gondongan (parotitis epedemica);
  • Rematik, keseleo;
  • Memar (haematoma);
  • Sakit kulit yang berkaitan dengan gangguan emosi (neurodermatitis);
  • Keputihan (leucorrhea);
  • Air kemih mengandung nanah (gonorrhoea);
  • Sering buang air kecil (beser).
2. Bunga :
  • TBC dengan batuk darah;
  • Batuk pada anak-anak;
  • Asma.
3. Daun :
  • Sakit kulit, bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis);
  • Gatal-gatal (pruritus), memar (haematoma), luka;
  • Keseleo, rematik;
  • Panas tinggi;
  • Perangsang muntah pada keracunan makanan;
  • Batuk (tussis);
  • Sering buang air kecil (beser).

Dosis Pemakaian
  1. Pemakaian luar : tembelekan secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 15-30 gram akar kering dan daun kering, 6-10 gram bunga kering, direbus lalu diminum.

Pemakaian Luar
  1. Penyakit kulit, bisul (furunculus), luka berdarah, memar (haematoma), bengkak-bengkak : daun tembelekan segar secukupnya, dihaluskan lalu ditempel pada bagian yang sakit. Diganti 2-3 kali sehari.
  2. Rematik : cara ke-1 : daun tembelekan segar dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan air secukupnya lalu tambahkan air dingin hingga hangat dan dipakai untuk mandi. Cara ke-2 : akar tembelekan kering secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga mendidih lalu dicampur dengan air dingin hingga hangat kemudian gunakan untuk mandi.
  3. Radang kulit (dermatitis), eksim (ekzema), jamur kulit) : seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar, sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan daun ketepeng china (Cassi Alata L.) direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu hangat-hangat digunakan untuk mencuci bagian yang sakit.
  4. Keseleo : daun tembelekan secukupnya kemudian dilumatkan, tambahkan arak putih dan tepung terigu yang telah digongseng lalu diaduk dan ditempekan pada bagian yang sakit.

Pemakaian Dalam
  1. TCB dengan batuk darah : 5-10 gram bunga tembelekan kering, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), 15 gram kencur (Kaempferia galanga L.), gula batu secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  2. Batuk (tussis) pada anak-anak : 10 gram bunga tembelekan kering, 30 gram kaktus (Opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, 3 lembar daun sirih (Piper betle L.), madu secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  3. Sakit kepala, sakit gigi : 30 gram akar kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
  4. Influenza : cara ke-1 : 30 gram daun tembelekan dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum airnya selagi hangat, lakukan dua kali sehari; Atau cara ke-2 : 30 gram akar tembelekan, 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat.
  5. Pembengkakan kelenjar limfe : 15 gram akar tembelekan kering dan 30 gram rumput laut che chai (Porphyra tenera) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum dan rumput lautnya dimakan.
  6. Sakit perut, diare : 6-9 gram bunga kering digiling hingga menjadi bubuk lalu diseduh dengan air mendidih secukupnya, hangat-hangat airnya diminum.
  7. Keputihan (leucorrhea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram kulit delima kering (punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan dibagi menjadi dua dosis, kemudian diminum. Lakukan dua kali sehari.
  8. Sering buang air kecil (beser) : 30 gram daun tembelekan, 10 buah ginkgo biloba (pyk ko) yang telah disangrai, keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya sedangkan pek ko dimakan.
  9. Kencing nanah (Gonorrhoea) : 30 gram akar tembelekan kering, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) 30 gram brotowali (Tinospora crispa [L.] Miers.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  10. Perangsang muntah (emeticum) : 30 gram daun tembelekan segar, 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya diminum hangat-hangat setelah disaring.
  11. Menambah nafsu makan (stomakik) : 30 gram kulit batang tembelekan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat sebanyak 200 cc. Lakukan satu kali sehari.
  12. Keseleo : 30 gram daun tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  13. Sakit pinggang (lumbago) : cara ke-1 : 30 gram seluruh bagian tumbuhan tembelekan segar dan takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Atau cara ke-2 : 3-9 gram bunga tembelekan kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat.
  14. Pegal linu : 30 gram seluruh tumbuhan tembelekan, 30 gram buah takokak (Solanum torvum Swartz.), dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  15. Rematik : 15 gram akar tembelekan, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  16. Bisul (furunculus) : 9 gram bunga tembelekan segar, 30 gram daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata [Lam.] Pers.), direbus dengan air secukupnya, setelah dingin diminum.
  17. Eksim (ekzema) : bunga tembelekan dikeringkan kemudian digiling hingga halus, ambil 3 gram bubuk tersebut lalu diseduh dengan air panas, kemudian airnya diminum.

Catatan
  1. Kelebihan dosis menyebabkan pusing dan muntah-muntah.
  2. Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini.
  3. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Herbal | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Tanaman | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Farmasi | Prescription | Komposisi | Resep | Akar | Daun | Bunga | Buah | Umbi | Benangsari | Kelopak Daun | Biji | Seluruh Herba | Batang | Formulasi | Efektivitas | Pemanfaatan | Sumber | Tumbuhan Obat | Tanaman Obat | Farmakologi Kedokteran Timur | Kedokteran | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Pahap | Obat Tionghoa | Divisi | Genus | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Luar | Pemakaian Dalam | Health | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Perdu | Medicinal Materials | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicine