Manfaat Tanaman Tapak Dara

Tapak Dara [Catharanthus roseus (L.) G. Don.]
Tapak Dara
Catharanthus roseus (L.) G. Don.
Tapak Dara [Catharanthus roseus (L.) G. Don.] tumbuhan ini berasal dari amerika tengah, tumbuh liar dan banyak ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan semak menahun ini terdapat pada dataran rendah sampai ketinggian 1800 m diatas permukaan air laut, dapat tumbuh pada bermacam-macam iklim, baik ditempat terbuka maupun tertutup. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji, setek batang, atau akar. Habitus herba atau semak yang tumbuh tegak, bercabang banyak, tinggi mencapai 120 cm. Batangnya berkayu pada bagian bawah, bergetah putih, bentuk batang bulat, berwarna merah tengguli, berambut halus. Daunnya tunggal, agak tebal, tersusun berhadapan bersilang, berbentuk bundar memanjang atau bulat telur, pangkal daun meruncing dan bertangkai, kedua permukaan daun berambut halus. Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan lima helai mahkota bunga, bentuknya seperti terompet, berwarna putih, ungu, merah muda atau putih dengan warna merah ditengahnya, tabung mahkota bunga sepanjang 22-30 mm. Buahnya berupa buah berbumbung berbulu, berisi banyak biji yang berwarna hitam, menggantung pada batang, warna buah hijau atau hijau pucat.

Familia
Apocynaceae.

Sinonim
Ammocallis rosea Small. = Loch-nera rosea Reich. = Vinca rosea L.

Nama Daerah
  1. Sumatra : rutu-rutu, rumput jalang, kemuting china.
  2. Jawa : kembang sari china, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, cakar ayam, tai lantuan.
  3. Nusa Tenggara : tapak lima (Bali).
  4. Sulawesi : sindapor.
  5. Maluku : usia.

Nama Asing
Chang chun hua (T), amnias, atai bia, kantotan, sitchirika (F), vinca, madagaskar periwinkle herb, pink periwinkle (I), vonenina (Md), soldatenbloem (B), hoa hai dang, dira can (V), chichirica, san pedro (S), kemunting china (M).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Sedikit pahit, sejuk, toksik, masuk ke meridian hati. Berkhasiat sebagai antikanker (antineoplastik), menurunkan tekanan darah (hipotensi), penenang (sedatif), menyejukan darah, menghentikan pendarahan (hemostatik), menetralkan panas dan racun, peluruh kencing (diuretik).

Kandungan Kimia
Pada akar, batang, daun, dan biji ditemukan lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen anti kanker, yaitu alkaloid seperti vinblastine (VLB), vincristine (VCR), leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine dan catharanthine. Alkaloid yang berefek hypoglycemic (menurunkan kadar gula darah), antara lain leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine.

Bagian yang Dipakai
Seluruh tumbuhan/herba tapak dara segar atau dikeringkan.

Kegunaan
  • Kencing manis (diabetes mellitus).
  • Buang air kecil sakit dan sedikit (oliguria).
  • Batu ginjal (nephrolithiasis).
  • Pendarahan akibat penurunan trombocyt (primary thrombocytopenic purpura).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Hodgkin’s disease, chorionic epithelioma, acute lymphocytic leukimia, acute monocytic leukemia, lymphosarcoma, retikulum cell sarcoma.
  • Kanker payudara, kanker rahim, kanker saluran pencernaan.
  • Radang hati (hepatitis).
  • Radang saluran napas (bronkhitis).
  • Asma, batuk (tussis).
  • Gondongan (parotitis).
  • Demam, malaria.
  • Kurang darah (anemia).
  • Bisul (furunculus), borok, luka bakar, bengkak (abses).
  • Disentri, muntaber.
  • Sariawan (aphthae).
  • Sukar buang air besar atau sembelit (konstipasi).
  • Haid tidak teratur (ireguler menstruation).
  • Tangan gemetar tanpa terkontrol (buyutan).

Dosis pemakaian

1. Pemakaian dalam : 
  • Vinblastine 0,1-0,2 mg/kg BB, dilarutkan dengan garam fisiologis (normal saline) dengan perbandingan 10 ml unuk 10 mg, IV, sekali setiap 7-10 hari; 
  • Vincristine (leurocristine) : 0,02-0,04 mg/kg BB dilarutkan dengan 20 ml glukosa 5% atau normal saline, IV, sekali setiap minggu (1) dan (2) untuk kanker dan primary thrombocytopenia ; 
  • 6-15 gram (kering) direbus lalu airnya diminum. Untuk penyakit selain kanker.
2. Pemakaian luar : tapak dara segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.


Pemakaian Luar
  1. Luka bakar : daun tapak dara segar secukupnya, beras putih secukupnya, dihaluskan hingga seperti bubur, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Gondongan (parotitis), bengkak, bisul (furunculus) dan borok : daun tapak dara secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Pemakaian Dalam
  1. Acute lymphocytic leukemia : 15 gram tapak dara, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.
  2. Clinical studies : vinblastine terutama dipakai untuk hodgkin’s disease dan chorioepithelioma, juga efektif pada sejumlah pasien dengan kanker payudara, kanker indung telur (ovarium) atau nephroblastoma. Vincristine lebih efektif pada acute lymphocytic dan granulocitic leukemia, terutama pada acute leukemia pada anak-anak (lymphocitic dan myelocitic). Karena keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang dan anabolisme, vincristine digunakan bersama antineoplastic lain, misalnya : MOPP (Nitrogen mustard, vincristine, procarbazine dan prednisione) pada pengobatan hodgkin’s disease. COAP (Cyclophosphamide, vincristine, cytosine arabinoside dan prednisone) pada pengobatan acute leukemia pada anak-anak dan sejumlah leukemia pada orang dewasa.
  3. Leukemia : 30 gram tapak dara, 10 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), 10 butir angco (Fructus jujubae), 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
  4. Mencegah dan mengatasi kanker (karsinoma) : 15 gram tapak dara segar, 30-60 gram daun pepaya segar (Carica papaya L.), 30 gram daun bayam merah segar (Alternanthera amoena Voss.), 30 gram rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari, setiap kali minum 100 cc (tetap konsultasikan ke dokter ).
  5. Mencegah kanker payudara : 6-15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  6. Kanker rahim : 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular (Hedyotis diffusa (Willd.) Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. (tetap konsultasikan ke dokter).
  7. Kurang darah (anemia) : 4 kuntum bunga tapak dara putih, 15 gram bayam merah (Alternanthera amoena Voss.), 5 butir angco ( Fructus jujubae) direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  8. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram daun tapak dara, 10 gram bunga krisan (Crysanthemum sp.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum sore hari. Cara ke-2 : 15 gram daun atau bunga tapak dara, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.
  9. Kencing manis (diabetes mellitus) : Cara ke-1 : 10-15 gram daun tapak dara, 30 gram ceplukan segar (Physalis peruviana L.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring, lakukan dua kali sehari; Cara ke-2 : 30 gram daun tapak dara segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-3 : 15 gram daun tapak dara kering, adas (Foeniculum vulgare Mill.), pulasari (Alyxia rein wardtii Bl.) masing-masing secukupnya, segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-4 : 6 lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari pagi dan sore.
  10. Batu ginjal : 30 gram daun tapak dara, 30 gram keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun tempuyung (Sonchus arvensis L.), segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring. Lakukan dua kali sehari.
  11. Demam : 15 gram herba tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), gula aren (Arenga pinnata Merr.), segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
  12. Gondongan (parotitis) : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  13. Asma, radang saluran napas (bronkhitis) : Cara ke-1 : 10 gram akar tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan dua kali sehari. Cara ke-2 : 1 potong bonggol akar  tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore.
  14. Malaria : 10 gram akar tapak dara, 10 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 10 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram sambiloto (Andrographis panniculata Nees.), segar direbus dengan air secukupnya,  lalu disaring dan diminum airnya.
  15. Muntaber : 15 gram herba tapak dara  direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  16. Sakit perut : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  17. Disentri, sariawan (aphthae) : 10 gram daun tapak dara, 30 gram krokot (Portulaca oleracea L.), segar direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.
  18. Batuk (tussis) : 10 gram herba tapak dara, 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering  (Citrus nobillis Lour.), 10 gram bunga mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  19. Tangan gemeteran tanpa terkontrol (buyutan) : 15 gram daun tapak dara, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Efek yang Tidak Diinginkan
  1. Setelah pemakaian vinblastine, biasanya terjadi penurunan sel darah putih (leucopenia) dengan tingkatan yang bervariasi dan kembali seperti semula dalam 1-2 minggu setelah penghentian pemakian obat. Efek terhadap sel darah merah dan platelet sangat kecil.Sejumlah pasien dapat  timbul gangguan nafsu makan dan reaksi pencernaan lainnya seperti mual, muntah, kesulitan buang air besar dan beberapa timbul gangguan neurologis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal, dan kehilangan reflek dalam.
  2. Keracunan vincristine bernamifestasi pada sistemsaraf dengan gejala sensasi abnormal, rasa bebas pada tungkai, rasa sakit, kehilangan reflek dalam, rasa lemah, gangguan pergerakan, serak, kelumpuhan kelopak mata (Ptosis), penglihatan kembar (diplopia), dan lain-lain. Dua puluh persen penderita menjadi botak (alopecia), juga menghambat sistem pembuatan sel darah, hemoglobin, platelets dan sel darah putih menurun 1-2 mg setelah pemakaian obat ini. Hambatan terhadap sistem hematopoliesis (pembuatan sel darah), relatif ringan dibandingkan dengan obat kanker lainnya.

Catatan
  1. Tumbuhsn obat ini mengandung komponen aktif, vinblastine dan leurocristine (vincristine) yang berkhasiat antikanker pada leukemia 1534, leukemia 1210, AKR leukemia, Ehrlich ascitik liver carcinomia dan walker carcinoma 256. Komponen ini menghentikan mitosis sel kanker pada methapase.
  2. Di luar negri, herba tapak dara ini sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine injeksi dan vinblastine injeksi.
  3. Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini.
  4. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Herbal | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Tanaman | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Farmasi | Prescription | Komposisi | Resep | Akar | Daun | Bunga | Buah | Umbi | Benangsari | Kelopak Daun | Biji | Seluruh Herba | Batang | Formulasi | Efektivitas | Pemanfaatan | Sumber | Tumbuhan Obat | Tanaman Obat | Farmakologi Kedokteran Timur | Kedokteran | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Pahap | Obat Tionghoa | Divisi | Genus | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Luar | Pemakaian Dalam | Health | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Perdu | Medicinal Materials | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicine