Kamboja Plumeria acuminata Ait. |
Sinonim : Plumeria rubra L. cv. acutifolia = Plumeria acuminate Roxb. = Plumeria acutifolia poir. = Plumeria alba Blanco. = Plumeria obtuse Lour. = Plumeria rubra L. form acutifolia Woods. = Plumeria L. var.acutifolia (poir.) Bailey.
- Sumatra : bunga kemboja, kamboja, kolong susu, cempaka kemboja, cempaka kubur, cempaka mulia (Melayu), pandam (Minangkabau).
- Jawa : kamoja, samoja (Sunda), samboja, semboja, kamboja (Jawa), cempaka bakul, cempaka sabakul, cempaka mulja (Madura).
- Sulawesi : bungo lomilate (Gorontalo), tintis, karasusi, koloyucu, kolo susu (Minahasa), bunga uwae mawara (Bugis), bunga jene mawara, bunga jera (Ujung pandang).
- Nusa Tenggara : bunga jabun (Bali), bunga matandani (Roti), bunga kamboyang (Timor).
- Maluku : kalansusun, kupa tayon (Seram), capaka butu (Halmahera utara), saya kolocucu (Ternate), capaka kubu (Tidore).
- Bunga : manis, sejuk, harum. Penurun panas (antipiretik), peluruh kencing (dieuretik), menghentikan batuk (antitusif), dan menghilangkan hawa panas.
- Kulit kayu : melancarkan buang air besar (laksant).
- Getah berwarna putih : mengandung damar dan kautcuk, senyawaan sejenis karet, serta senyawaan triterpenoid, amyrin, dan lupeol.
- Kulit batang : mengandung plumierid, yaitu suatu zat pahit yang beracun. Sebagai laksant, dipakai dengan dosis 0,2-0,3 gram yang dimakan sebelum tidur, maka esok paginya bisa buang air besar 1-2 kali. Bila dimakan dengan dosis lebih dari 0,3 gram akan berkhasiat melancarkan kencing (diuretic).
- Daun dan batang mengandung fulvoplumierin. Dosis 1,5 miligram berkhasiat menghambat perkembangan kuman TBC.
- Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol, dan fenil alkohol.
- Mencegah pingsan karena udara terlalu panas (heat sroke).
- Radang usus (enteritis).
- Disentri basiler.
- Gangguan pencernaan (dispepsia).
- Gangguan penyerapan makanan pada anak, kurang gizi (malnutrisi).
- Radang hati (hepatitis infectiosa).
- Radang saluran napas (brokhitis).
- Jantung mengipas/berdebar keras (palpitasi).
- TBC (tuberkulosa).
- Cacingan.
- Sembelit (konstipasi).
- Kencing nanah (gonorrhea).
- Beri-beri, busung air.
- Kapalan (klavus).
- Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah.
- Sakit gigi berlubang .
- Tertusuk duri, tulang atau terkena pecahan beling.
- Bisul (furunculus), patek (frambusia).
- Benjolan keras (tumor).
- Dan lain-lain.
Dosis Pemakain
- Pemakain luar : daun atau kulit batang dihaluskan, dibubuhkan ke tempat yang sakit atau getah dioleskan.
- Pemakaian dalam (minum) : 10-15 gram bunga, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian Luar
- Gigi berlubang : beberapa tetes getah kamboja dilumaskan pada kapas, dipakai untuk menutup gigi yang berlubang. Hati-hati jangan terkena gigi yang sehat.
- Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah : sepotong kulit kamboja digodok dengan tiga liter air sampai mendidih, hangat-hangat dipakai untuk merendam kaki yang sakit.
- Tertusuk duri, tulang ikan, atau pecahan beling : oleskan getah kamboja ke bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.
- Kapalan (klavus) : setiap hari diteteskan getah kamboja sampai sembuh.
- Kudis (skabies) : 50 gram kulit batang kamboja dicuci bersih, sambiloto segar (androraphis paniculata Nees.) dan ditumbuk halus, campur dengan 1 sendok makan minyak kelapa, didihkan dengan 100 cc air selama 5 menit lalu dinginkan dan oleskan pada bagian kulit yang sakit 2-3 kali sehari.
- Busung air, patek (frambusia) : 3 ukuran telapak tangan kulit kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 20 liter air bersih sampai mendidih selama 15 menit . Air rebusannya untuk mandi, berendam, dan bersiram. Lakukan 1 sampai 2 kali sehari .
- Bisul (furunculus) : Daun kamboja dicuci bersih lalu dipanaskan sampai lemas, oleskan minyak kelapa lalu ditempelkan pada bisul ; Atau beberapa tetes getah batang kamboja dioleskan langsung pada bisulnya. Lakukan 2 kali sehari.
- Benjolan-benjolan di tubuh : kulit kayu digiling halus, tambahkan air secukupnya sampai seperti bubur, lalu ditempelkan ke bagian badan yang ada benjolan-benjolan.
Pemakain Dalam :
- Disentri, diare karena panas dalam : 12-24 gram bunga kamboja kering dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
- Busung air : 6 jari kulit batang kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 400 cc air sampai tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu diminum.
- Beri-beri : 2 jari kulit kamboja, 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R.Br.), 2 butir bawang merah (Allium cepa L.), 1 sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), 1 jari pulasari (Alyxia rein-wardtii Bl.), 3 jari gula enau ( Arangea pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc. setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
- Jantung mengipas/berdebar (palpitasi) : 1 jari kulit kamboja, 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) 15 gram daun prasman segar (Eupatorium triplinerve Vahl.), 1/2 sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), dan 2 butir bawang merah (Allium cepa L.), dicuci lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.
- TBC (tuberkulosa) : 75 gram kulit kamboja, 50 gram kulit batang pepaya (Carica papaya L.), 50 gram pohon kulit pulai (Alstonia scholaris R.Br.), 10 gram pegagan (Centella asiatica [L.] Urban.) dan 15 gram kencur (Kaempferia galanga L.). Semua bahan ditumbuk halus menjadi satu, direbus dengan 1000 cc air hingga tersisa 600 cc, kemudian diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali 200 cc.
- Kencing nanah (gonorhoea) : 3 jari kulit kamboja dan 30 gram daun sambiloto segar (Andrographis Paniculata Nees.) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.