|
Trengguli (Cassia fistula L.) |
Trengguli [Cassia fistula L.] tumbuhan ini
berasal dari india dan menyebar ke
daerah-daerah lainnya. Di Jawa banyak ditemukan di hutan-hutan terbuka, pada
daerah-daerah ketinggian 400 m di atas permukaan air laut. Pada tempat-tempat
di atas ketinggian tersebut pertumbuhannya kurang baik dan tidak mau berbunga.
Karena bentuk tajuk serta bunganya yang indah, tumbuhan ini digemari sebagai
tanaman hias juga sebagai tanaman peneduh di pinggir jalan. Trengguli secara
ilmiah memperbanyak diri dengan biji dan sebagai tanaman hias diperbanyak juga
dengan setek batang. Selain sebagai tanaman hias, kulit batang trengguli dapat
digunakan sebagai bahan obat tradisional dan daunya untuk pupuk hijau. Habitus
pohon, tahunan, tinggi mencapai 15 m. Daun menyirip genap dengan anak daun 3-8
pasang, bentuk bulat telur memanjang, serupa kulit, panjang 6-20 cm, lebar 3-9
cm,. pada waktu-waktu tertentu daun-daun menggugurkan diri. Bunga tersusun
dalam rangkaian tandan yang panjangnya 15-40 cm, baunya harum dan berwarna
kuning menyala. Karena mahkota bunganya berguguran serempak maka di bawah pohon sering terbentuk
“permadani” yang terdiri dari bagian-bagian bunga tersebut karena itu tumbuhan
ini sering pula disebut “golden shower”. Buahnya berbentuk polong yang bulat,
berwarna coklat kehitaman, berisi 40-100 biji.
Familia
Casiaceae (Leguminosae).
Nama Daerah
- Sumatra : bak baruktha (Aceh), kayu raja, biraksa
(Melayu).
- Jawa : bubundelan bumbungdelan, bondel tanggoli,
trangguli (Sunda), keyok, klohor, peyok, piyok, tangguli, tengguli, trengguli
(Jawa), kalabur, klohor (Madura).
- Nusa Tenggara : tangguli (Bali), kunjur, ketoka (Sumba), klowang (flores),
nain-nain (Timor.)
- Sulawesi : kayu raja (Makasar), pongraja (Bugis.)
- Kalimantan : tilai (Dayak).
- Maluku : papa pauno (Ambon).
Nama Asing
Raja-pruk (Th), kasia sena, bereksa (M), indische
goudenregen, trommelstokkenboom (B), pudding pipe tree, indian laburnum, golden
shower (I), caneficier, rohren kassie, cana fistula (S), fistula (F), Wang chin
yi (T).
Sifat kimiawi dan Efek Farmakologis
Manis, berkhasiat sebagai pengelat (astringent),
pencahar (purgatif), penurun demam (febrifuge).
Kandungan Kimia
Buahnya mengandung saponin, tannin, gom,gula,
hidroksimetil, oxymethyl-anthaquinon, asam hidrosianik, asam sitrat, pectin.
Bagian yang dipakai
Akar, buah, daun dan biji.
Kegunaan
- Kepala pusing.
- Urat saraf lemah, lelah (neurasthenia).
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Tetanus.
- Sembelit (constipatio).
- Wasir (hemorrhoid).
- Kencing batu.
- Cacar sapi (Variola), cacar air (varicella).
- Eksim (eczema).
Dosis Pemakaian
- Pemakaian luar : akar atau kulit pohon dicuci lalu
dihaluskan, dioleskan atau ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Pemakaian dalam : 15-60 gram buah atau daun,
direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian Luar
- Cacar air (varicella), cacar sapi (variola) : 60
gram akar trengguli dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 600 cc
air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu dipakai untuk melumas
kulit yang terkena cacar. Lakukan tiga kali sehari.
- Eksim (eczema) : 20 gram akar trengguli dicuci
bersih kemudian dimemarkan atau ditumbuk kasar lalu dioleskan pada bagian yang
sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
Pemakaian Dalam
- Kepala pusing : 30 butir biji trengguli, 10 gram
jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air sampai mendidih
kemudian airnya diminum, biji trenggulinya dimakan.
- Urat saraf lemah, lelah (neurasthenia) : 60 gram
daging buah trengguli direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, sesudah
dingin disaring, tambahkan madu seperlunya lalu diminum untuk dua kali sehari,
setiap kali 200 cc.
- Susah tidur (Insomnia) : 15 gram asam (daging buah)
trengguli, 30 gram daun kangkung (Ipomea
aquatic Forsk.), 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 1 sendok teh biji ketumbar (Coriadrum sativum L.), 1 sendok teh jinten (Cuminum cyminum L.) dan gula enau
secukupnya (Arenga pinnata Merr.), semuanya direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah
dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi) : cara ke-1 : 30 gram daging buah trengguli dicuci bersih
dan dihaluskan, tambahkan 4 sendok makan madu murni dan 50 cc air panas,
disaring lalu diminum, lakukan dua kali sehari;
cara ke 2 : 30 gram buah
trengguli, 10 gram kayu manis., 20 gram kencur (Kaempferia galangal L.), 50
gram seledri (Apium graveolens L.), 20
gram daun saga manis (Abrus precatorius L.), 15 gram daun pegagan (Centella
asiatica (L.) Urb.), dicuci lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah
dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc. Cara ke-3 : 30 gram daging buah trengguli, 50 gram akar
alang-alang (Imperata cylindrical L.), 20 gram daun kumis kucing (Orthosiphon
aristatus Bl.), 15 gram daun meniran (Phyllanthus urinaria L.), 15 gram daun
kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica
[L.] Urban.) dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc,
setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc.
- Meningkatkan stamina tubuh : 60 gram daging buah
asam trengguli direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan diamkan beberapa
saat kemudian diminum sebanyak 200 cc setiap dua kali sekali.
- Sembelit (constipation) : 30 gram daging buah
trengguli, 30 gram daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), 15 gram daun iler
(Coleus atropurpureus Benth.), 15 gram daun pegagan (Centella asiatica [L.]
Urb), ½ lembar daun papaya (Carica papaya L.), dicuci lalu direbus dengan 600
cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua
kali sehari, setiap kali 150 cc.
- Wasir (hemorrhoids) : 20 gram daun trengguli, 20
gram daun petikan cina (Euphorbia thymifolia Burm.), 20 gram daun pegagan
(Centella asiatica [L.] Urb), dan 30 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang
telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
disaring lalu diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali sebanyak 150
cc.
- Kencing batu : 15 gram daging buah trengguli, 30
gram daun kejibeling (Strobilanthes crispus Bl.), 30 gram daun sendok/daun urat
(Plantago mayor L.), dan 30 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl.)
direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring lalu airnya diminum
untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
- Cacar air (varicella) : 20 gram daging buah
trengguli, 15 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram kencur
(Kaempferia galangal L.), 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.), 10 gram
jahe (Zingiber officinale Rosc.), 15 gram kunyit (Curcuma longa L.), dan 20
gram daun ketumbar (Coriandrum sativum L.) dicuci dan dipotong-potong
seperlunya lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu
diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali sebanyak 100 cc.
- Cacar sapi (Variola) : 30 gram daging buah
trengguli, 15 gram kunyit (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram daun jombang
(Taraxatum mongolicum Hand-mazz.), 3 butir bawang merah (Allium cepa L.), ½
sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), dan 1 jari pulasari (Alyxia
reinwardtii Bl.) dicuci dan ditumbuk seperlunya lalu direbus dengan 800 cc air
hingga tersisa 450 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk tiga kali
sehari, setiap kali 150 cc.
Catatan
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk
penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.