Manfaat Tanaman Mondokaki

Manfaat Tanaman Mondokaki
Mondokaki
[Ervatamia divaricata (L.) Burk.]
Mondokaki [Ervatamia divaricata (L.) Burk.] biasa ditanam sebagai tanaman hias dipekarangan dan di taman-taman. Asalnya dari India, terbesar dikawasan Asia Tenggara serta kawasan tropis lainnya, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m diatas permukaan air laut. Perbanyakan dengan setek atau cangkok. Habitus perdu, tegak, banyak bercabang, tinggi 0,5-3 m, batang bulat berkayu, mengandung getah seperti susu. Daun tunggal, tebal seperti kulit, letak berhadapan, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang atau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,permukaan atas licin mengkilap, tulang daun menyirip, panjang 6-15 cm, lebar 2-4 cm, warnanya hijau. Tangkai bunga keluar dari ketiak daun, pendek dengan beberapa bunga. Bunga biasanya sepasang, warnanya putih dengan bagian tengah berwarna kuning, diameter 5 cm, wangi. Buahnya berupa buah kotak, bulat panjang, berbulu. Biji berdaging, berselaput, warnanya merah. Akar tunggang, bentuknya silindris, diameter 1-5 cm, warnanya kuning, permukaan luar bergabus tipis dan tidak mudah terkelupas.

Familia : Apocynaceae. 

Sinonim
Ervatamia coronaria Stapf. = Tabernaemontana coronaria Willd. = Tabernaemontana divaricata R.Br. = Nerium divaricatum Linn.

Nama Daerah
  1. Jawa : mondokaki, bunga wari.
  2. Sumatra : kembang mentega, kembang susu, bunga manila, bunga susong (Melayu).
  3. Nusa Tenggara : bunga nyingin.
Nama Asing
Chong ban ghou ya hua (T), wax flower plant, east Indian rose-bay, ceylon jasmine (I), rosa de hielo (S), pandakaking-tsina (F).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasa asam, sejuk. Berkhasiat membersihkan racun (toksin), menurunkan panas (antipiretik), menghilangkan sakit (analgesik), menurunkan tekanan darah (hipotensf), peluruh dahak (ekspektoran), dan obat cacing (anthelmintik).

Kandungan Kimia
Kulit batang dan akar mengandung tabernaemontanin, koronarin, koronandin, dregamin, vobasin, korin, kortin, lupeol, tann.

Bagian yang Dipakai
Akar, daun, bunga, dan kulit batang.

Kegunaan
1. Daun :
  • Bisul (furunculus), luka, radang kulit (piodermi);
  • Batuk berdahak (tussis);
  • Radang kelenjar payudara (mastitis);
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi);
  • Digigit anjing gila;
  • Terkilir.
2. Getah daun :
  • Kekeruhan kornea, radang mata (conjuntivitis);
  • Mencegah timbulnya radang pada luka;
3. Akar :
  • Antikanker;
  • Batuk (tussis), tenggorokan bengkak dan sakit ;
  • Diare;
  • Cacing kremi;
  • Tulang patah (fraktur);
  • Sakit gigi;
  • Gondok
Dosis Pemakaian
  1. Pemakaian luar : daun secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaia dalam (minum) : 15-25 gram direbus, airnya diminum.
Pemakaian Luar
  1. Sakit mata (conjuntivitis), radang kulit, luka : daun secukupnya dicuci bersih, dibilas dengan air matang lalu ditumbuk halus. Air perasannya dapat menyejukan bila diteteskan pada mata yang sakit atau dioleskan pada radang kulit dan luka.
  2. Radang mata kronis/trachoma (chronis conjuntivitis) : cara ke 1 adalah 15 gram akar mondokaki dan 10 gram kerikan kayu secang direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya dipakai untuk mencuci mata; cara ke 2 adalah 15 gram akar mondokaki, 9 gram kayu secang (Caesalpinia sappan L.), daun saga (Abrus precatorius L.), daun sena (Cassia angustifolia Vahl.), dan daun tempuh wiyang (Emilia sonchifolia Linn.) masing-masing 15 gram, 10 gram kulit mesoyi (Massoia aromatica Becc.) dan 10 gram kulit kayu seriawan (Arcangelisia flava [L.] Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring airnya untuk merambang mata yang sakit. Lakukan 3 kali sehari.
  3. Radang payudara (mastitis) : 20 lembar daun mondokaki dicuci lalu ditumbuk halus, dicampur dengan 2 sendok makan air garam. Ramuan ini dipakai untuk mengurapi payudara yang sakit lalu dibebat. Lakukan 2 kali sehari.
  4. Radang kulit bernanah (pioderma) : cara ke 1 adalah Bunga segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan sedikit minyak kelapa, aduk sampai merata lalu ditempelkan pada kulit yang meradang; cara ke 2 adalah 15 gram bunga mondokaki dan 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) dihaluskan, tambahkan minyak kelapa secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada kulit yang sakit.
Pemakaian Dalam
  1. Sakit gigi : akar mondokaki secukupnya dicuci bersih lalu dikunyah dengan gigi yang sakit.
  2. Batuk (tussis) : cara ke 1 adalah 15 lembar daun mondokaki dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu dibagi untuk 3 kali minum dalam sehari; cara ke 2 adalah 15 lembar daun mondokaki, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum.
  3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 15 gram daun mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya digunakan untuk menjus 100 gram seledri (Apium graveolens Linn.) jenis kecil kemudian jusnya diminum.
  4. Sakit ginjal : 10-15 gram akar mondokaki, 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  5. Kencing batu : 15 gram akar mondokaki, 30 gram daun kejibeling segar (Strobilanthes crispus Bl.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  6. Diare : cara ke 1 adalah 10-15 gram akar mondokaki dicuci dan dipotong tipis-tipis lalu, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum sedikit demi sedikit. cara ke 2 adalah 10-15 gram akar mondokaki dan 10 gram daun jambu biji (Psidium guazapa L.), dicuci dan diiris-iris lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  7. Cacing kremi : 10 gram akar mondokaki dan ½ lembar daun pepaya (Carica papaya L.) dicuci dan  direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  8. Gondok, sakit tenggorokan (Pharyngitis) : 10 gram akar mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
  9. Patah tulang (fraktus) : 15 gram akar mondokaki direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum.
  10. Antikanker (antikarsinoma) : 10 gram akar mondokaki ditambah lidah ular yang berbunga putih (Hedyotis diffusa Willd.) atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.) direbus dengan 500 cc air, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
Catatan
  1. Rumput lidah ular kembang putih dan rumput mutiara dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Manfaat Tanaman Bunga Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]

Bunga Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]
Bunga Melati
Jasminum sambac (L.) Ait
Tanaman Bunga Melati [Jasminum sambac (L.) Ait] merupakan tumbuhan yang berasal dari India khususnya dan Asia umumnya. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara setek, tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar enam minggu. Tumbuhan ini dapat tumbuh subur dari dataran rendah hingga ketinggian 600 m di atas permukaan air laut dengan tanah yang gembur dan mendapat cukup sinar matahari. Melati banyak ditanam orang di halaman dan di ladang-ladang sebagai tanaman bunga karena bunganya yang harum. Melati digunakan sebagai bahan untuk aroma wangi-wangian pada industri parfum. Habitus perdu memanjat atau menggantung, tinggi 0,3-3 m. Daun tunggal berwarna hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bulat telur dengan panjang daun 5-10 cm dan lebarnya 4-6 cm, ujungnya meruncing  sedangkan pangkalnya membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun mengkilat, letak daun berhadapan dengan tangkai pendek sekitar 5 mm. Bunga melati berwarna putih, mungil, berbau harum, merupakan bunga majemuk berbentuk anak payung menggarpu yang keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Mahkota bunga berbentuk terompet, berbentuk lembaran agak mengkerut, melati dapat berbunga sepanjang tahun. Akarnya agak sukar dipatahkan, bekas patahan tidak rata, tidak berserat.

Familia : Oleaceae.

Sinonim
Jasminum fragrans Salisb. = J. pubescens Wall. = J. quinqueflarum Heyne. = J. undulatum Willd. = J. zambac Roxb. = Nyctanthes grandiflora Lour. = N. sambac L.

Nama Daerah
  1. Sumatra : meulu cina, meulu cut (Aceh), merul, malar (Batak), malati (Minangkabau), bunga manuru (Melayu)
  2. Jawa : malati (Sunda), menur, melati (Jawa) malate (Madura).
  3. Nusa Tenggara : menuh (Bali), mundu (Bima), mayora (Timor), wilabunga loro, manjora.
  4. Sulawesi : bunga mo putih (Gorontalo), bunga baluru, bunga maluru (Makassar), bunga elung, bunga pute (Bugis), manuru, manduru (Manado), bunga didi, manjuru.
  5. Maluku : manyuru (Banda), bunga manuru (Halmahera), saya manuru (Ternate).

Nama Asing
Mo li hua (T), kampupot, sampatiga de china, sampagitang sunsong (F), arabian jasmine, sambac, jasmine (Inggris), jasmin d’arabie (P), yasmin (A), arabische jasmijn (B), sampagita (S), bunga melor (M).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
  • Bunga dan daun : rasa pedas, manis, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), merangsang pengeluaran keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), melancarkan pernapasan.
  • Akar : rasa pedas, manis, netral, agak toksik, berkhasiat sebagai pemati rasa (anestetik), menghilangkan sakit (analgesik).

Kandungan kimia
Asam format, asam asetat, asam benzoat, linalool, asam salicylat, benzyl linalool ester, methyl linalool ester, benzyl alcohol, indol, methyl anthranilate, sesquiterpene, sesquiterpenalcohol, phytol, isophytal, phytylacetat, hexenyl benzoat, methyl palmitat, methyl linolenat, genaryl linaloal, jasmon, livalylacetaat.

Bagian yang Dipakai
Bunga, daun, dan akar.

Kegunaan
1, Bunga dan daun :
  • Influenza, demam;
  • Sakit kepala;
  • Diare, cacingan;
  • Radang mata merah (conjunctivitis);
  • Air susu ibu (ASI) berlebihan;
  • Bisul (furunculus), jerawat (acne vulgaris), biduran (urtikaria), bengkak karena gigitan binatang;
  • Sesak napas (asma).
2. Akar :
  • Susah tidur (insomnia);
  • Luka terpukul, keseleo;
  • Menghilangkan sakit pada tulang patah (fraktur);
  • Sakit gigi, sakit kepala (vertigo);
  • Cacingan.

Dosisi Pemakaian

1. Pemakaian luar :
  • Bunga : direbus, air saringannya dipakai untuk mencuci mata, ampasnya ditempelkan pada bagian yang sakit, atau bunga tersebut direndam dalam minyak kelapa (Cocos nucifera L.), dipakai untuk tetes telinga.
  • Daun : dimemarkan atau digiling halus, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Akar : dihaluskan atau digiling halus, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
2. Pemakaian dalam :
  • Bunga ; 1,5-3 gram (kering) direbus atau diseduh diminum sebagai teh.
  • Daun : 3-6 gram (kering) direbus, diminum.
  • Akar : 0,5-1,5 gram (kering) digiling, tambahkan air lalu diperas dan diminum.

Pemakain Luar
  1. Radang mata merah (conjunctivitis) : daun melati di cuci bersih, lalu  di rebus dengan air secukup nya, air nya di gunakan untuk mengompres.
  2. Menghentikan produksi  ASI yang berlebihan : bunga atau daun melati dimemarkan, ditempelkan di sekitar payudara, diganti beberapa kali sehari.
  3. Bengkak akibat gigitan binatang : daun atau bunga melati secukupnya dicuci bersih lalu digiling hingga halus, lalu ditrmpelkan  pada bagian yang sakit.
  4. Demam, sakit kepala:
  • 10 gram daun melati, 10 bunga melati, remas-remas kedua bahan tersebut dengan tangan, lalu  direndam dengan air secukupnya, gunakan air rendaman tersebut untuk mengompres dahi;
  • Akar melati dicuci bersih, lalu dilumarkan dan ditempelkan pada dahi;
  • Akar melati secukupnya dilumarkan lalu tambahkan arak putih dan jahe (Zingiber officinale Rose.) secukupnya, lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
5. Jerawat (acne vulgaris): 20 kuntum bunga melati, 2 jari asam (Tamarindus idica L.),
    3 gram belerang, dicuci lalu ditumbuk hingga halus, tambahkan 2 sendok makan air
    jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle), diremas-remas. Gosokkan pada muka yang
    berjerawat 2 kali sehari sebanyak yang diperlukan.
6. Luka, patah tulang (fractur), keseleo : akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan,
    tambahkan arak lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain
    kasa.


Pemakaian Dalam
  1. Susah tidur (insomnia) : 1-1,5 akar melati kering digiling hingga menjadi bubuk, lalu diseduh dengan air panas secukupnya, diminum hangat-hangat.
  2. Radang mata merah (conjuntivitis) : cara ke 1 adalah 6 gram bunga melati kering dicuci bersih, direbus dengan air secukupnya lalu disaring, air saringannya diminum. cara ke 2 adalah 6 gram bunga melati kering, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemummorifolium Ram), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, airnya diminum.
  3. Influenza : 6 gram bunga melati kering, 5 gram jahe (Zingiber officinale Rose.), 2 batang daun bawang putih  (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat.
  4. Demam, diare influenza : 6 gram bunga melati kering, 10 gram teh hijau (Camellia sinensis Kuntze.), 30 gram kapulaga (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu  diminum airnya setelah disaring.
  5. Cacingan (khusus cacing kremi) : 15 gram akar melati, 1 pilah daun pepaya (Carica papaya L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum  airnya selagi hangat.
  6. Sesak napas (asma) ; 
  • 15 gram bunga melati dicuci bersih, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, diminum sehari 2 kali sebanyak 100 cc.
  • 10 gram daun melati, direbus dengan 600 cc air hingga mendidih dan tersisa 300 cc, tambahkan sedikit garam,  lalu disaring dan diminum 2 kali sehari sebanyak 150 cc;
  • 15 gram bunga melati, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat sebanyak 100 cc.

Catatan 
  1. Ibu hamil dan kondisi badan lemah dilarang  meminumnya.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Manfaat Tanaman Bunga Lili [Lilium formosanum Wall.]

Manfaat Tanaman Bunga Lili [Lilium formosanum Wall.]
Bunga Lili
(Lilium formosanum Wall.)
Lili (Lilium formosanum Wall.) merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah Tiongkok atau Jepang, menyukai tumbuh di daerah pegunungan, kerapkali ditanam sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman potong untuk dijual bunganya. Habitus herba dengan batang yang boleh dikatakan tidak bercabang, mempunyai umbi lapis, tinggi 0,5-1,3 m. Daun tersebar, terkumpul rapat, berbentuk lanset, duduk, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing. Bunga berbentuk corong, umumnya berwarna putih  cerah. Buah kotak memanjang. Biji pipih.

Familia : Liliaceae.

Nama Daerah
Bunga  lili.

Nama Asing
Pai hek (T), kerkhoflelie, kerklelie (B).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Dingin, manis, agak pahit. Berkhasiat sebagai obat batuk (antitussif), penenang (sedatif).

Kandungan Kimia
Pati, colchicine, protein, lemak.

Bagian yang Dipakai
Umbi lapis (pahap).

Kegunaan
  • Demam.
  • Kepala pusing.
  • Lemah syaraf (neurasthenia), susah tidur (insomnia).
  • Amandel (tonsilitis).
  • Batuk (tussis), suara serak.
  • Batuk rejan (pertussis).
  • Sesak napas.
  • Radang saluran napas (bronkhitis).
  • Radang paru-paru (pneumonia).
  • TBC (tuberkulosa).
  • Sakit dada, sakit lambung.
  • Diare, disentri.
  • Sakit perut setelah melahirkan.
  • Mengatasi gangguan psikis dan fisik pada masa menopause.
  • Jerawat.
  • Bengkak, bisul (furunculus).
  • Herpes zooster.
Dosis Pemakain
  1. Pemakaian luar : umbi bunga lili dihaluskan, lalu ditempelkan pada tempat yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 10-60 gram umbi bunga lili, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian Luar
  1. Herpes zooster : umbi bunga lili kering/pahap digiling, tambahkan lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya dan norit masing-masing secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Luka luar : umbi bunga lili kering/pahap digiling, lalu ditaburkan pada luka.
  3. Jerawat : umbi bunga lili kering secukupnya digiling hingga halus, tambahkan bedak beras dingin dan air secukupnya, kemudian digunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit hingga kering lalu dibilas dengan air hangat sampai bersih. Lakukan secara teratur.
  4. Bengkak, bisul :
  • umbi bunga lili, daun seledri segar (Apium graveolens Linn.), daun sendok segar (Plantago major L.), dan gula pasir masing-masing secukupnya, ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan pada bisul, lakukan secara teratur.
  • Umbi bunga lili dan garam secukupnya ditumbuk halus, lalu ditempelkan pada bisul.
 Pemakaian Dalam
  1. Lemah syaraf, susah tidur (insomnia) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 10 butir angco dan 15 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum sedangkan angco dan biji teratai dapat dimakan.
  2. Kepala pusing, badan terasa lemah (neurasthenia) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 buah lengkeng (Euphoria longana Lamk.), dan 15 butir angco, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Buah lengkeng dan angco dapat dimakan.
  3. Mencegah dan mengatasi gangguan amandel (tonsilitis) : 15 gram umbi bunga lili kering/pahap, 2 buah pisang (Musa paradisiaca Linn.) yang telah dikupas kulitnya dan gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya kemudian airnya diminum dan bahan-bahan lainnya dimakan.
  4. Suara serak : 30-60 gram bunga lili direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  5. Batuk (tussis) : cara ke 1 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa  200 cc, tambahkan 5 gram bubuk umbi anggrek tanah, diaduk lalu diminum selagi hangat. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram lempuyang (Zingiber aromaticum Vahl.), 30 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 20 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 5 butir kapulaga kencur (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari.
  6. Batuk karena influenza : 10 gram pahap/umbi bunga lili, 5 gram daun menthol kering (Mentha arvensis L.) dan 7 lembar daun sirih (Piper betle L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  7. Batuk rejan (pertussis) : 15 gram umbi bunga lili/pahap dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  8. Radang saluran nafas (Bronkhitis) : 15 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram daun kentut (Paederia scandens [Lour] Merr.), 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat; dan cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 5 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 15 gram daun cempaka putih (Michelia alba DC.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat.
  9. Bronkhitis yang disertai pendarahan : 30 gram pahap/umbi bunga lili dan 60 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat. dan cara ke 2 adalah 30 gram pahap kering, 10 gram umbi anggrek tanah/pai cik dan10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  10. Radang paru-paru (pneumonia) : cara ke 1 adalah 30 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram sambiloto segar (Andographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 air cc, disaring lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 40 gram ceplukan (Physalis peruviana L.), 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) dan gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter  air hingga tersisa 600  cc, disaring lalu airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc; cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 75 gram jali (Coix lacryma-jobi L.) yang direndam dulu hingga lembut, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu dan 10 gram kulit jeruk mandarin (Citrus nobilis Lour.) direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum serta jalinya dapat dimakan. dan cara ke 4 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu hingga lembut, 1 buah pir, 1-3 buah kiam boi/sun boi dan jeruk kiatna secukupnya, direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  11. TBC (tuberkulosa) : cara ke 1 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya dipakai untuk menyeduh 9 gram bubuk umbi bunga anggrek tanah/pai cik, diaduk kemudian diminum selagi hangat. cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram daun sirih (Piper betle L.), 4 butir angco (Frunctus jojobae) dan 60 gram kaktus gepeng (Opuntia dilenii Ker-gawl.) yang telah dikupas kulitnya, 25 gram jamur putih  kering  (Tremella fuciformis Berk.) direbus dengan air secukupnya, disaring, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jamur dan angco dapat dimakan.
  12. Sesak nafas (asma) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 gram umbi  anggrek tanah/pai cik dan 15 gram kie cie direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum dan kie cienya dapat dimakan.
  13. Sakit dada : 15-30 gram unbi bunga lili/pahap dan 20 gram lokio (Allium macrostemon), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  14. Sakit lambung : 60 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  15. Mencegah dan mengatasi gangguan step pada anak-anak : 3-9 kuntum bunga lili dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  16. Diare kronis : 60 gram pahap/umbi bunga lili dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
  17. Diare, disentri : umbi bunga lili/pahap dan patikan kebo (Euphorbia hirta L.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  18. Mengatasi sakit perut setelah melahirkan : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  19. Mengatasi gangguan psikis, sulit tidur, dan depresi pada saat menopause : 30 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah itu masukkan 1 butir telur ayam, aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan satu kali sehari secara teratur.
  20. Mengatasi gangguan fisikis dan psikis pada menopause : 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispiga Cogn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratai dapat dimakan.
  21. Seprutan, jerawat : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 75 gram jali (direndam dahulu sehingga lembut), direbus dengan air secukupnya selama satu jam, tambahkan madu secukupnya lalu diminum, jalinya dapat dimakan.
Catatan
  1. Umbi bunga lili kering (pahap) dan umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, angco, kie cie, dan biji teratai dapat dibeli di supermarket.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.
Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

Manfaat Tanaman Bunga Krisan [Chrysanthemum morifolium Ram]

Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram)
Krisan
(Chrysanthemum morifolium Ram)
Tanaman bunga krisan [Chrysanthemum morifolium Ram] berasal dari Tiongkok dan Jepang, pada tahun 1800 mulai dikoleksi di Indonesia. Krisan menyenangi tumbuh didaerah sejuk, biasa ditanam sebagai tanaman hias juga untuk bunga potong, dan digunakan untuk berbagai kegiatan seperti pesta, krisan dapat dipakai sebagai tanaman obat. Habitus herba yang tumbuh tegak, tinggi 30-200 cm, batang lunak dan berwarna hijau, tetapi bila sudah tua batang menjadi keras dan berwarna hijau kecoklatan. Daun bulat telur dengan tepi yang bergerigi, ujung runcing, tersusun secara berselang-seling. Bunga krisan tumbuh tegak pada ujung batang atau cabang, tersusun dalam tangkai yang berukuran pendek sampai panjang. Bentuk bunga krisan beraneka macam, tetapi secara umum berbentuk mangkuk, warnanya juga beraneka macam. Penampilan visual bunga krisan mirip dengan aster.

Familia : Compositae (asteraceae).

Nama Daerah : Seruni, krisan.

Nama Asing
Chik hua (T), chrysanthemum flower (I), rosas de japon (F) (S).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasanya pahit, pedas (tajam), dingin. Berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), antibiotik, antiradang (antiinflamasi), menurunkan tekanan darah (hipotensif), dan membersihkan darah.

Kandungan Kimia
Acacetin, adenin, chlorochrynorin, choline, chrysandiol, chrysanthenone, chrysanthemine, coptiside 1, asam hidrosianida, glukosida, pyrethrum, stachydrine.

Bagiann yang Dipakai
Daun, Bunga, seluruh herba.

Kegunaan
  1. Sakit kepala.
  2. Radang otak.
  3. Peradangan rongga sinus (sinusitis).
  4. Radang mata (conjunctivitis).
  5. Radang saluran nafas (bronkhitis).
  6. Batuk (tussis).
  7. Ayan (epilepsi).
  8. Sakit perut karena angin.
  9. Keputihan (leucorrhea).
  10. Kencing nanah (gonorhoea).

Dosis Pemakaian
  1. Pemakaian luar : bunga krisan secukupnya direbus, airnya dipakai untuk merambang mata atau mencuci kulit yang sakit atau herba dihaluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 15-100 gram, direbus lalu airnya diminum.

Pemakaian Luar
  1. Bengkak di sudut mata : bunga krisan secukupnya direbus dengan air secukupnya, lalu hangat-hangat airnya dipakai untuk kompres pada mata.
  2. Gusi bengkak : herba bunga krisan dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan sedikit air lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  3. Radang telinga bagian tengah (thympanitis) : bunga krisan dan daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang sudah dibuang kulitnya, masing-masing secukupnya dijus lalu airnya diteteskan sebanyak 2-3 tetes pada telinga setelah terlebih dahulu dibersihkan. Lakukan 2-3 kali sehari.
  4. Jerawat dan bisul (furunculus) : bunga krisan kering disangrai, lalu digiling hingga menjadi bubuk, tambahkan jus oyong secukupnya (Luffa acutangula [L.] Roxb.) lalu dioleskan pada bagian yang berjerawat dan bisul.
  5. Radang kelenjar payudara (mastitis) : bunga krisan secukupnya ditumbuk hingga halus lalu dibalurkan pada bagian yang berjerawat dan bisul.
  6. Borok : 50 gram herba bunga krisan, 30 gram sambiloto (andrographis paniculata Ness.), dicuci dan direbus dengan air secukupnya, lalu hangat-hangat airnya dipakai untuk membersihkan borok.
  7. Eksim (ekzema) : bunga krisan dan krokot (portulaca oleracea L.) masing-masing secukupnya dicuci dan sirebus dengan air secukupnya, lalu airnya dipakai untuk mencuci eksim.
  8. Mengatasi gatal-gatal pada bagian buah zakar : 100-200 gram daun krisan direbus dengan air secukupnya, lalu airnya dipakai untuk mengompres/mencuci bagian yang sakit.
  9. Keputihan (leucorrhea) : 10 gram bunga krisan, 10 gram sambiloto (Andrographis paniculata Ness.), 10 gram daun ketepeng china (Cassia alata Linn.), 10 gram daun beluntas (Pluchea indica L.), 10 gram daun jambu biji muda (Psidium guazapa L.) dan 1 sendok teh jinten (Cuminum cyminum L.), semua bahan dalam keadaan kering direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci vagina dan sebagai tambahan air untuk mandi.

Pemakaian Dalam
  1. Radang otak : 30 gram bunga krisan, 30 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.), 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.), 40 gram daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) dan 10 gram bubuk cacing tanah, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, disaring lalu diminum hangat-hangat untuk 2 kali sehari, setiap kali 250 cc. Tetap konsultasikan ke dokter.
  2. Sakit kepala karena panas dan influenza : 30 gram bunga krisan, 5 gram daun teh kering, (Camelia sinensis [L.] Kuntze.) 100 gram akar seledri (Apium graveolens L.), 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dan 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu diminum.
  3. Kepala pusing : 50 gram bunga krisan kering diseduh dengan air mendidih secukupnya, kemudian diminum selagi hangat seperti minum teh.
  4. Influenza : 60 gram bunga krisan, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  5. Batuk akibat kongesti dan bronchitis : 15-30 gram daun dan bunga krisan kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc. Setelah dingin, disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  6. Difteri : 50 gram akar krisan dan 1 buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dicuci bersih lalu dijus, tambahkan air masak sampai mencapai 200 cc lalu airnya diminum.
  7. Radang/sakit tenggorokan (pharyngitis) : 30 gram bunga krisan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum.
  8. Radang mata merah (conjunctivitis) : 
  • 30 gram bunga krisan dan 15 gram biji boloco (Celosia argentea L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum;
  • 30 gram bunga krisan , 30 gram jombang (Taraxacum mongolicum Hand-Mazz.), 25 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum;
  • 9 gram bunga krisan kering dan 6 gram bunga melati kering (Jasminum sambac Ait.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu diminum sebagian dan sebagian lagi untuk mencuci mata.
  • 20 gram bunga krisan, 25 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum.
  • bunga krisan secukupnya, 30-60 gram akar nusa indah putih (Mussaenda pubescens Ait.f.), tambahkan air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya diminum. Lakukan secara teratur.
    9.  Penglihatan kurang tajam dan kurang terang : 30 gram bunga krisan, 15 kuntum
         bunga kenop (Gomphrena globosa L.), direbus dengan 500 cc hingga tersisa
         250 cc, tambahkan madu secukupnya lalu disaring dan diminum hangat-hangat.
  10.  Mengatasi mata rabun dan katarak : 30 gram bunga krisan, 100 gram wortel (Daucus
        carota L.) dan 15 gram kie cie direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
        Setelah dingin,disaring lalu airnya diminum, wortel dan kie cienya dapat dimakan.
  11. Tekanan darah tingga (hipertensi) :
  • 30 gram bunga krisan dan 5 butir angco direbus dengan  400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum, angconya dapat dimakan.
  • 15 gram bunga krisan, 30 gram calincing (Oxalis corniculata I.), direbus dengan  500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • 10 gram bunga krisan kering dan 15 gram daun tapak dara (Catharanthus roseus L.) direbus dengan  400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum.
 12.  Pembengkakkan kelenjar limfa : 30 gram akar krisan dan 30 gram rumput laut che chai
       (Porphyra tenera) direbus dengan  500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum
       dan rumput lautnya dapat dimakan.
 13.  Radang tulang belakang (rachitis) : 2 kuntum bunga krisan, 60 gram kangkung
       (Ipomoea aqualitica Forsk.), 60 gram bayam (Amaranthus hybridus L.), 1 buah umbi
       kentang (Solanum tuberosum L.), dicuci dan diparut atau ditumbuk halus. Tambahkan
       3 sendok makan madu murni, diaduk rata dan disaring lalu diminum 3 kali sehari
       sebanyak 3 sendok makan.
 14.  Ayan (epilepsi) : 15 gram daun krisan putih, 20 gram daun pegagan (Centella asiatica
        (L.) Urb.), 15 gram daun sembung manis (Blumea balsamifera DC.), 10 gram daun
        menthol/mint (Mentha arvensis L.), 15 gram daun jinten (Coleus amboinicus Lour.),
        2 jari kulit kina (Chinchona sp.), dan 50 gram gula aren (Arenga pinnata Merr.),
        dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 1 liter air hingga tersisa
        450 cc. Setelah dingin, disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 150 cc.
 15. Anak-anak selalu menangis pada malam hari : 2 kuntum bunga krisan dan 6 kuntum
       bunga kenop (Gomphrena globosa L.) direbus dengan 200 cc air hingga tersisa
       100 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  16. Keputihan (leucorrhea) :
  • 15 gram akar krisan dan 10 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  • 10 gram bunga krisan, 20 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), 15 gram daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.), 15 gram daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 15 gram brotowali (Tinospora crispa L.), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc.
  17. Mengatasi bengkak dan gatal pada vagina : 60 gram seluruh herba krisan dan 30
        gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) direbus dengan 600 cc air hingga
        tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari.
  18. Hernia : 30 gram akar krisan, 1 butir biji mangga kering ukuran besar (Mangifera
        indica L.), 15 gram biji jeruk (Citrus sp.), 5 biji kapulaga (Amomum cardamomum
        Willd) dan 5 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), direbus dengan 500 cc air hingga
        tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  19. Kencing mengandung darah (hematuria) : 30 gram krisan, 60 gram akar alang-alang
       (Imperata cylindrica [L.]  Beauv.) dan 15 gram umbi anggrek tanah atau Pai cik, direbus
       dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum airnya.
  20. Kencing nanah (Gonorrhoea) : 20 gram bunga krisan putih, 30 gram sambiloto
        (Andrographis panucilata Nees.), 30 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus
        Bl.), 20 gram daun jinten (Coleus amboinicus Lour.), 10 gram meniran (Phyllanthus
        urinaria L.), 20 gram daun keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), dan 30 gram akar
        alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), dicuci dan direbus dengan 1 liter air
        hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk tiga kali sehari.
        Setiap kali 200 cc. Tetap konsultasi ke dokter.


Catatan
  1. Anco, kie cie, dan rumput laut dapat dibeli di supermarket. Bunga krisan kering dapat dibeli di toko obat Tionghoa dengan nama Chi hua.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Manfaat Tanaman Kenanga

Kenanga [Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas]
Kenanga
[Canangium odoratum (Lamk.)
 Hook & Thomas]
Kenanga [Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas] ditanam sebagai tanaman hias untuk diambil bunganya. Bunganya digunakan sebagai bahan industri parfum, selain itu bisa juga sebagai tanaman obat. Tumbuhan dari dataran rendah pada ketinggian 25-1000 m di atas permukaan laut. Perbanyakan dengan setek batang. Habitus pohon tahunan, batangnya besar dengan diameter 0,1-0,7 m, pada waktu mudanya mudah patah, tinggi dapat mencapai 5-20 m. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur atau memanjang dengan ujung dan pangkal runcing, pangkal membulat atau bentuk jantung, panjangnya 10-23 cm dan lebarnya 4,5-14 cm. Bunga majemuk dalam karangan bunga yang berbentuk payung, pendek, menggantung, duduk di ketiak. Bunga mempunyai enam lembar daun mahkota yang berbentuk lanset, pada waktu masih muda berwarna hijau dan ketika sudah tua berubah menjadi kuning. Bunga kenanga mempunyai bau yang harum dan khas. Buah 7-15, perkembangannya tidak sama, bulat telur terbalik dan berwarna hijau.

Familia : Annonaceae

Sinonim 
Cananga fruticosum Graib. = Canangium odoratum Bail.V.fruticosum Corner.

Nama Daerah
  1. Sumatra : Kenanga, selanga, tenanga (Aceh), nurai (Batak), ngana-ngana (Nias), inaga, kananga (Minangkabau).
  2. Jawa : kananga (Sunda, Jawa, Madura), kananga wangsa (Jawa).
  3. Nusa Tenggara : sandat, sandat kananga, sandat wangsa (Bali), sandat (Sasak), kananga (Bima), bunga kacik (Roti).
  4. Sulawesi : lalingiran, raringidan, amok, wonggulita, pum-pum, luit (Minahasa), kananga (Makasar, Bugis).
  5. Maluku : kenanga wangi (Ambon), lomulilano, kumbang (Buru).
Nama Asing : Siang sui su (T)

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Meredakan batuk (antitussif), menghilangkan radang (antiinflamasi).

Kandungan Kimia
Benzyl benzoat, cadinene, cineol, eugenol, farnesol, geraniol, isosafrole, safrole, limonen, linalool, ester, methyl salicylate, pinene.

Bagian yang Dipakai
Kulit batang dan bunga

Kegunaan
  • Sakit kepala
  • Malaria
  • Asma, sesak napas.
  • Batuk (tussis).
  • Radang saluran nafas (bronkhitis).
  • Hepatitis.
  • Jamu sehat setelah melahirkan.
  • Demam nifas.
  • Keputihan (leucorrhoea).
  • Radang saluran kencing.
  • Bau badan.
  • Encok/rematik.
  • Kudis (skabies), digigit serangga.
Dosis Pemakaian
  1. Pemakaian luar : kulit batang atau bunga dicuci lalu ditumbuk halus, diberi minyak lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
  2. Pemakaian dalam : bunga atau kulit batang dicuci dan direbus, airnya diminum.
Pemakaian Luar
  1. Demam nifas : 5 kuntum bunga kenanga, 5 kuntum bunga turi merah (Sesbania grandiflora L.), rimpang kunyit (Curcuma longa L.), kencur (Kaempferia galanga L.), temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) masing-masing 10 gram, dan 25 gram asam (Tamarindus indica Linn.), semuanya ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam dan air bersih, lalu digosokan pada bagian punggung atau tapal pada perut. Lakukan dua kali sehari.
  2. Encok (Rematik) : 12 kuntum bunga kenanga yang belum mekar, 30 gram daun srikaya (Annona squamosa L.), 20 gram daun ketapang (Terminalia catappa Linn.), 20 gram jahe (Zingiber officinale  Rosch.), 10 butir merica (Piper nigrum L.), dicuci dan ditumbuk halus, lalu tambahkan air dan kapur sirih sedikit, diaduk lalu digosokkan pada bagian badan yang sakit. Lakukan dua kali sehari.
  3. Kudis (skabies) : 50 gram bunga kenang dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan 20 cc minyak goreng, dipanaskan sebentar, setelah dingin minyaknya dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
  4. Digigit serangga : 2 kuntum bunga kenanga, 1 kuntum bunga mawar (Rosa chinensis Jacq.), 10 kuntum bunga melati (Jasminum sambac Ait.), diremas dengan 1 sendok teh minyak kelapa (Cocos nucifera L.), kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan.
Pemakaian Dalam
  1. Sakit kepala : 15 gram bunga kenanga dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.) diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
  2. Mengatasi perasaan gelisah : 15 gram bunga kenanga dan 30 gram kim cim direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum sedangkan kim cimnya dimakan.
  3. Malaria, asma : 3 kuntum bunga kenanga  yang kering diseduh dengan 200 cc air mendidih lalu tutup rapat, setelah agak dingin disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  4. Sesak napas (asma) : 15-30 gram bunga kenanga direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, tambahkan 1,5 sendok teh gula pasir, disaring lalu diminum lakukan dua kali sehari. atau 15 gram bunga kenanga dan 15 gram kulit semangka kering (Citrulus vulgaris L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  5. Radang saluran nafas (bronkhitis) : 10-15 gram bunga kenanga dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, disaring lalu diminum selagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
  6. Batuk (tussis) : 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
  7. Mencegah dan mengatasi hepatitis : 30 gram bunga kenanga, 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), dan 15 gram bangle (Zingiber purpureum Roxb.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  8. Mencegah dan mengatasi bau badan : 15 gram bunga kenanga dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  9. Keputihan : 30 gram bunga kenanga dan 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur 2-3 kali sehari.
  10. Radang saluran kencing : 20 gram bunga kenanga, 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Ness.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.
Catatan
  1. Umbi bunga lili (Lilium sp.) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, kimcim dapat dibeli di supermarket.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.
Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat


Manfaat Tanaman Kemuning [Murraya paniculata (L.) Jack.]

Kemuning [Murraya paniculata (L.) Jack.]
Kemuning
Murraya paniculata [L.] Jack.
Kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack.) biasa tumbuh liar  di semak belukar, tepi hutan atau ditanam orang sebagai tanaman hias atau tanaman pagar. Tumbuhan ini dapat ditemukan dari dataran rendah hingga ketinggian 400 m di atas permukaan air laut. Tumbuhan yang masuk suku jeruk-jerukan ini merupakan perdu atau pohon kecil dengan percabangan sangat banyak . Tinggi 3-8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Variasi morfologi tumbuhan ini besar sekali, yang biasa dijumpai untuk memagari pekarangan adalah jenis  yang berdaun kecil dan lebat. Daun tanaman kemuning merupakan daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3-9 yang tumbuh berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal daun 3-4 mm. Bunga majemuk berbentuk tandan dengan jumlah 1-8 bunga, berwarna putih, wangi, keluar dari ketiak daun atau ujung batang. Buah buni, berdaging, berbentuk bulat telur memanjang, panjang buah 8-12 mm, berwarna hijau ketika masih muda dan berubah menjadi merah mengkilat setelat tua, berbiji 2.

Familia : Rutaceae.

Sinonim
Murraya banati Elm. = M. exotica L. = M. exotica var. sumatrana Koord. Et Val. = M. glenieli Thw. = M. odorata Blanco. =  M. sumatrana Roxb. = Chalcas paniculata L. = C. camuneng Burm. F. = C. intermedia Roem. = Connarus foetens Blanco. = C. santaloides Blanco.

Nama Daerah
  1. Sumatra : kamunieng (Minangkabau).
  2. Jawa : jenar, kamuning (Sunda), kemuning, kumuning (Jawa), kamoneng (Madura), tajuman.
  3. Nusa Tenggara : kajeni, kemuning, kemoning (Bali), kamuni (Bima), kamuning, kahabar, karizi (Sumba).
  4. Sulawesi : kamuning (Makasar), kemuning (Manado), kayu gading, kamuni, kai garing, waring, garing, kayu charing (Sulawesi Utara), dinggota, kayu pondo, kamoni (Gorontalo), palopo (Bugis).
  5. Maluku : kamoni (Ambon), kamone (Buru), fanasa.

Nama Asing
Jiu li xiang (T), kamuning (F), kemunting (M)

Sifat kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasa pedas, pahit, hangat, berkhasiat mematikan rasa (anesthesia), penenang (sedative), antiradang (antiinflamasi), menghilangkan bengkak (antiswelling), antirematik, melancarkan peredaran darah, antitiroida.

Kandungan Kimia
  • Daun mengandung methyl anthranilat, beta caryophyllen, geraniol, careen-3, eugenol, citronellol, methyl salicylate, s-quaiazulena, osthol, peniculatin, coumurrayin, bisabolene, cadinene.
  • Kulit mengandung mexotionin, 5-7-ddimenthoxy-8-(2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin.
  • Bunga mengandung scopoletin.
  • Buah mengandung semi-alfa-carotenon.

Bahan yang Dipakai
Akar, batang, dan daun.

Kegunaan
  • Rematik, sakit pinggang (lumbago).
  • Sakit gigi.
  • Radang otak (epidemic encephalitis B.)
  • Local anesthesia.
  • Radang buah zakar (orkhitis).
  • Radang saluran nafas (bronchitis).
  • Infeksi saluran kemih.
  • Batu kandung kemih, batu ginjal.
  • Haid tidak teratur (irregular menstruation).
  • Keputihan (leucorrhea).
  • Lemak tubuh berlebihan (obesitas).
  • Gigitan serangga, ular.
  • Bisul (furunculus), koreng, eksim (eczema), borok (ulcer pain), gatal-gatal (pruritus).
  • Keseleo, terantuk, memar terpukul (haematoma), kulit kasar.
  • Tukak lambung.

Dosis pemakaian
  1. Pemakain luar : tumbuhan kemuning segar dihaluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit, atau direbus, airnya dipakai untuk mencuci yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 9-15 gram kamuning kering atau 30-60 gram yang segar direbus, airnya diminum.

Pemakaian Luar
  1. Eksim (ekzema) : daun dan batang kemuning direbus dengan air secukupnya lalu disaring, airnya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.
  2. Luka, bisul (furunculus), eksim (ekzema), gatal-gatal (pruritus) : akar tanaman kemuning secukupnya direndam dalam arak (hingga semuanya terendam) selama 1 bulan, lalu rendaman tersebut dioleskan pada bagian yang sakit.
  3. Kulit terasa kasar (menghaluskan kulit) : 50 gram daun kemuning, 50 gram temu giring (Curcuma heyneana Val.), 25 gram kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC.), 150 gram beras ketan (Oryza sativa L.) yang sudah direndam hingga lunak. Semua bahan ditumbuk halus dan dikeringkan, tambahkan 1 sendok teh garam, lalu ditumbuk lagi hingga menjadi bubuk dan diayak. Ambil 1-2 sendok makan bahan tersebut dan tambahkan sedikit air, lalu oleskan pada kulit. Lakukan 1 kali sehari.
  4. Keseleo, memar terpukul : daun kemuning direbus dengan sedikit air lalu dalam keadaan masih hangat, daun  tersebut ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.
  5. Sakit gigi : minyak dari kulit batang kemuning dibakar, lalu oleskan ke dalam gigi yang berlubang, segera hubungi dokter untuk ditambal.

Pemakaian Dalam
  1. Bisul (furunculus) : 30 gram akar kering kemuning dicuci bersih, lalu dipotong-potong, 30 gram daun cocor bebek (Kalanhoe pinnata) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring airnya diminum.
  2. Keseleo, terantuk : 30 gram akar kemuning, 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.), keduanya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  3. Rematik, memar terpukul : 15-30 gram akar kemuning dan 15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dicuci bersih, lalu rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  4. Rematik menahun : 15-30 gram akar kering tanaman kemuning, 15 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) semuanya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring airnya diminum.
  5. Batu ginjal, batu kandung kemih : daun kemuning segar ditambahkan 150 cc air lalu dijus, disaring dan diminum.
  6. Infeksi saluran kemih : 30 gram daun kemuning, 15 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), dan 20 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring dan diminum airnya untuk 3 kali sehari setiap kali 100 cc.
  7. Haid tidak teratur (irregular menstruasion) : 20 gram daun kemuning, 20 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.), 15 gram rumput laut teki (Cyperus rotendus L.) dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya untuk 2 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  8. Keputihan (leucorrhea) : 30 gram daun kemuning dan 50 gram daun lidah buaya yang telah dikupas kulitnya, tambahkan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, direbus dengan 600 cc hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum airnya untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  9. Sakit pinggang (lumbago) : 30 gram akar tanaman kemuning, 10 gram jahe mera,h (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum airnya.
  10. Radang buah zakar (orkhitis) : 30-40 gram akar segar kemuning, 20 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) telur bebek yang telah direbus, buang kulitnya lalu rebus semuanya dalam 600 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring dan diminum airnya sedangkan telurnya dimakan ;
  11. Tukak lambung : 15 gram daun kemuning, 80 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 5 gram jahe kering (Zingiber officinale Rosc.), direbus dalam 400 cc air hingga tersisa 200 cc, diminum airnya setelah disaring.
  12. Radang otak (ensefalitis) : 30-60 gram daun kemuning direbus dengan 600 cc hingga tersisa 300 cc, airnya diminum selagi hangat setelah disaring. Tetap konsultasikan ke dokter.
  13. Kelebihan berat badan/gemuk (obesitas) :
  14. 10 gram daun kemuning, 15 gram bangle (Zingiber purpureum Roxb.), 10 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris R. Br.),  semua bahan dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 1 liter air bersih sampai mendidih, disaring dan ditambahkan perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia), diminum 2 kali sehari sebanyak 200 cc.
  15. 30 gram dau kemuning, 30 gram daun mengkudu (Morinda citrifolia L.), 30 gram temu giring (Curcuma heyneana Val.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Catatan
  1. Diluar negri sudah dibuat obat paten dengan merek dagang Tongzhongling (Tiongkok).
  2. Penelitian di RRT menemukan bahwa bunga kemuning dapat digunakan sebagai obat kanker lambung.
  3. Akar kemuning direndam dalam arak putih sangat baik untuk obat luar.
  4. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Manfaat Tanaman Kembang Sungsang

Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)
Kembang Sungsang
Gloriosa superba L.
Kembang sungsang (Gloriosa superba L.) biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bentuk dan warna bunganya yang indah. Perbanyakan dengan biji atau rimpang. Habitus terna yang berumur panjang , memanjat, tingginya mencapai 2,5 cm, bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan sulur yang terdapat di ujung daun. Daun tunggal, berbentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang , tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm, warnanya hijau. Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah, bila mekar bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang bentuknya keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama kelamaan akan merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm biji banyak, warnanya merah orange. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar.

Familia : Liliaceae. Sinonim : Methonica superba Lamk.

Nama Daerah
  1. Jawa : kembang  jongrang, kembang kuku macan (Jakarta), katongkat, kembang sungsang (Sunda), dongkel sungsang, mondalika, pancing tawa, pancing tawa (Jawa), mandhalika (Madura).
  2. Nusa Tenggara : Mandalika (Bali).

Nama Asing
Cia lan, huan pai he  (T), superbe de Malabar (P), superb lily, klimlelei (I), akar songsang (M).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rimpang beracun (toksis). Berkhasiat menghilangkan panas (antipiretik), menghilangkan nyeri (analgesic), dan menghilangkan bengkak.

Kandungan Kimia
Kolkisin, alkaloid.

Bagian yang Dipakai
Rimpang.

Kegunaan
  • Ekzema, kurap, kudis (scabies), gatal-gatal (pruritus).
  • Sakit pada persendian.
  • Lumpuh.
  • Badan membengkak.
  • Kram.
  • Panas tinggi.
  • Kencing nanah (gonorrhea).
  • Sukar bersalin (farturifasien).

Dosis Pemakaian
  1. Pemakaian luar : umbi secukupnya diparut, dipakai untuk menggosok dan mengurapi bagian kulit yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 3 gram rimpang.

Pemakain Luar
  1. Ekzema : 15-20 gram rimpang kembang sungsang, 15 gram umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour.] Hall.f,), dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan minyak jarak (Jatropha curcas), dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang terkena ekzema, lalu dibalut ; ganti 2 kali sehari. Atau 20 gram rimpang kembang sungsang dicuci bersih lalu ditumbuk, tambahkan 2 sendok makan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) kemudian dipanaskan, setelah agak dingin minyaknya dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
  2. Ekzema, kurap, kudis (skabies) dan gatal-gatal : rimpang secukupnya dicuci lalu diparut, dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang sakit.

Pemakain Dalam
  1. Sakit pada persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) masing-masing 10 gram, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  2. Rematik : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto  (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), dan 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dibuang kulitnnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  3. Radang rematik persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour] Merr.),  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  4. Kram, panas tinggi : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 60 gram kaktus gepeng,  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Catatan
  1. Karena rimpangnya beracun, merebusnya harus agak lama dengan api kecil.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur dan untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Manfaat Tanaman Kembang Sepatu Sungsang

Kembang Sepatu Sungsang (Hibiscus schizopetalus [Mast.] Hook.f.)
Kembang Sepatu Sungsang
(Hibiscus schizopetalus [Mast.] Hook.f.)
Tanaman Kembang Sepatu Sungsang (Hibiscus schizopetalus [Mast.] Hook.f.) hanya terdapat di daerah tropis. Kembang sepatu sungsang umumnya di tanam sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pagar di pedesaan. Menurut kepustakaan, tumbuhan ini pada tahun 1901 dimasukkan ke Taiwan. Asalnya mungkin dari Afrika tropis. Habitus perdu, tegak, tinggi 2-4 m, cabang bagian atas umumnya menggantung. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, panjang 2-12 cm, lebar  1-7,5 cm, tumbuh berjejal di ujung ranting. Bunga berdiri sendiri, keluar dari ketiak daun, letaknya tergantung kebawah dengan tangkai yang panjangnya 8-16 cm. Mahkota bunga melekuk ke atas, mempunyai bentuk yang khas, yaitu bercangap menyirip rangkap dengan taju sempit, beresan compang camping, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Tabung benang sari lemas, panjanya 8-9 cm. Bakal buah beruang lima. Pengembangbiakkan dengan setek atau biji. Kembang sepatu yang satu ini tidak termasuk Hibicus rosa-sinensis karena berbagai macam perbedaan bentuk bunga dan daunnya.

Familia : Malvaceae.

Nama Daerah
Kembang sepatu, kembang wora-wari, kembang enting-enting, kembang lampu.

Nama Asing
Tiau ten hua (T).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Menghilangkan pembengkakan, antiradang (antiinflamasi), mengeluarkan nanah, dan menumbuhkan sel-sel baru.

Bagian yang Dipakai
Daun untuk pemakaian segar.

Kegunaan
  • Bisul (furunculus).
  • Abses.
  • Radang kulit bernanah (pioderma).
  • Radang ginjal (nephritis).
  • Radang persendian, rematik arthiritis.
  • Bengkak.

Dosis pemakaian
  1. Pemakai luar : daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.
  2. Pemakain dalam (minum) : 30-60 gram segar, direbus lalu airnya diminum.

Pemakain Luar
  1. Bisul (furunculus), abses : daun secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur, lalu letakkan diatas bisul atau abses.
  2. Bisul (furunculus) : daun kembang sepatu sungsang dicuci bersih dan digiling halus, tambahkan kaktus gepeng yang telah dikupas (Opuntia dilenii [Ker-gawl.] Haw) dilumatkan lalu ditempelkan pada bisul.
  3. Radang kulit bernanah (pioderma) : bunga dan daun kembang sepatu sungsang yang telah dicuci bersih, bubuk sambiloto kering  (Andrographis paniculata Nees.) dan daging lidah buaya (Aloe vera L.), dicampur dan dihaluskan, lalu dioleskan pada kulit yang sakit. Lakukan secara teratur.

Pemakain Dalam
  1. Radang ginjal (nephitis) : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrical L.) dan 60 gram kulit semangka, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc. setelah dingin disaring lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 250 cc, lakukan secara teratur.
  2. Rematik arthritis, radang persendian : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 30 gram kembang pukul empat segar (Mirabilis jalapa L.), 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.), 20 gram temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), dan 15 gram jahe merah Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula merah secukupnya, lalu diminum selagi hangat.
  3. Menghilangkan pembengkakkan dan peradangan : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang segar, 40 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 30 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) dan 60 gram herba kembang pukul empat (Mirabilis jalapa L.), dicuci bersih dan direbus dengan 1000 cc air hingga tersisa 500 cc, disaring lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 250 cc.
  4. Abses : 30-60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang, 30 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) dan 60 gram jail (Coix lacryma-jobi L.) yang telah direndam terlebih dahulu, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, hangat-hangat airnya diminum dan jahenya dapat dimakan.
  5. Radang kulit ( (pioderma) : 60 gram daun dan bunga kembang sepatu sungsang dicuci bersih dan direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, lalu airnya dimasukkan ke dalam 200 cc  jus wortel (Daucus carota L.). Dimasak hingga mendidih. Setelah hangat, diminum. Lakukan secara teratur.

Catatan
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Manfaat Tanaman Kembang Sepatu

Manfaat Tanaman Kembang Sepatu
Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa sinensis L.)
Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) biasanya ditanam sebagai pagar hidup atau tanaman hias karena bunganya yang indah dan berwarna macam-macam. Dahulu, bunganyan sering digunakan untuk mewarnai kain, makanan, dan dipakai untuk menggosok sepatu agar mengkilap sehingga disebut bunga sepatu. Pengembangbiakkan tanaman ini dengan setek. Tumbuhan kembang sepatu merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan banyak percabangan. Tinggi 1-4 m, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan. Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi kasar dan tulang daun menjari, ujung meruncing, panjang daun 3,5-9,5 cm dan lebar 2-6 cm dengan daun penumpu berbentuk garis. Daun mempunyai tangkai dengan panjang tangkainya 1-3,7 cm. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, sedikit menggantung, dengan tangkai bunga beruas, warna bunga ada yang merah, dadu, orange, kuning, putih, dan sebagainya.

Familia : Malvaceae. 

Nama Daerah
  1. Sumatra : bungong raya (Aceh), bunga-bunga (Batak), soma-soma (Nias), bakeyun (Mentawai), bunga raya (Melayu).
  2. Jawa : kembang sepatu, uribang (Jakarta), kembang wera (Sunda), wora wori (Jawa), bunga rebhang (Madura), mandhaleka.
  3. Nusa Tenggara : pucuk, waribang (Bali), bunga capatu (Timor).
  4. Sulawesi : amburaga (Talaud), embuhanga , hembuangeng (Sangir), wuhanga, buhanga, kuyanga, palangan, kuranga (Sulawesi Utara), ulango (Gorontalo), bunga bisu, bunga capatu (Makasar), bunga bisu (Bugis).
  5. Maluku : fua-fua (Seram Barat), huahualo (Seram Selatan), ubo-ubo (Halmahera Utara).
  6. Papua : dioh, gerasa, kando.

Nama Asing
Fu sang (T), antolangan, gomamela, gumamela, tapolang (F), rose de chine (P), chinesische rose(J), hibiscus, chinarose, shoe flower (I), bunga raya (M).

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
Rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), antiviral, peluruh kemih (diuretic), menormalkan siklus haid (regulates menstruation), peluruh dahak (ekspektorant).

Kandungan Kimia
  • Daun mengandung taraxeryl acent.
  • Bunga mengandung cynidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lender.

Bagian yang Dipakai
Daun, bunga, pemakaian segar atau kering.

Kegunaan

1. Bunga :
  • Batuk berdahak dan bernanah, batuk rejan (pertusis),
  • Radang saluran napas (bronchitis),
  • Tuberkulosa (TBC),
  • Mimisan (epitaxis),
  • Disentri,
  • Infeksi saluran kemih,
  • Air kemih bernanah (gonorrhoea),
  • Keputihan (leucorrhea),
  • Haid tidak teratur (irregular menstruation),
  • Melancarkan haid (emenagog),
  • Bisul (furunculus), bisul di kepala anak, borok (ulcustripicum).

2. Daun :
  • Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis),
  • Mimisan (epistaxis),
  • Sariawan ( aphthae),
  • Gondongan (parotitis),
  • Radang usus ( enteritis),
  • Radang selaput lender hidung,
  • Radang selaput mata (conjunctivitis),
  • Demam karena malaria.

Dosis Pemakain
  • Pemakaian luar : tanaman kembang sepatu segar dilumatkan, digunakan sebagai tapal pada bagian yang sakit.
  • Pemakain dalam (minum) : daun tanaman kembang sepatu sebanyak 15-30 gram, bunga kering sebanyak 3-9 gram, sedangkan bunga segar sebanyak 15-30 gram, direbus lalu airnya diminum.

Pemakain Luar
  1. Gondongan (parotitis) : daun atau bunga kembang sepatu, tumbuhan waru landak (Hibicus mutabilis L.) secukupnya, keduanya haluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Radang selaput lender hidung : mandi uap dengan daun dan bunga kembang sepatu yang diiris halus-halus.
  3. Bisul (furunculus), borok : bunga kembang sepatu, bunga tanaman pacar air secukupnya (impatiens balsamina Linn.), giling keduanya hingga halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.) dan norit secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  4. Bisul di kepala anak : bunga kembang sepatu secukupnya dihaluskan, lalu tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.), tempelksn csmpursn tersebut pada kepala anak.

Pemakain Dalam
  1. Sariawan (aphthae) : 30 gram daun kembang sepatu diseduh dengan air mendidih selama 15 menit, lalu disaring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
  2. Gondongan (parotitis) : 30 gram daun atau bunga segar kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  3. Mimisan (epistaxis) : 30 kumtum bunga kembang sepatu kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan airnya diminum.
  4. Batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (bronchitis) : 2 kumtum bunga kembang sepatu dicuci lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan sedikit garam, diperas, disaring lalu diminum 2 kali sehari sebanyak dosis di atas.
  5. Batuk lendir dan darah : 2 kumtum bunga kembang sepatu diremas dengan 400 cc air, biarkan tertutup semalaman, saring keesokan harinya, tambahkan madu secukupnya sebelum diminum pagi hari sebelum makan.
  6. Tuberkulosa (TBC) : 3 kuntum bunga tanaman kembang sepatu, 30 gram Krokot (portulaca Oleracea L.) dicuci bersih lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan 1 sendok makan madu lalu  disaring, diminum untuk sekali minum. Lakukan 3 kali sehari.
  7. Air kemih mengandung nanah (gonorrhea) ; 6 kuntum bunga kembang sepatu dan 15 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu tambahkan madu secukupnya , bagi larutan tersebut  menjadi 3 dosis dan diminum . Lakukan 3 kali sehari.
  8. Melancarkan haid, haid tidak teratur (irregular menstruation) : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, lalu digiling hingga halus, tambahkan 150 cc air masak dan cuka beras putih secukupnya, disaring lalu diminum sebanyak 100 cc. Lakukan 2-3 kali sehari.
  9. Infeksi saluran kemih ; 15 gram akar kembang sepatu, 25 gram meniran (phyllanthus urinaria  L.), 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  10. Keputihan (leucorrhea) : 15 gram bunga tanaman kembang sepatu, 15 gram jengger ayam (Celosia cristata L.), 30 gram kulit delima segar (Punica granatum L.) atau 15 gram yang kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  11. Radang selaput ikat mata (conjunctivitis) : 30 gram kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Atau 15 gram daun kembang sepatu direbur dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  12. Radang usus (enteritis) : 25 gram kembang sepatu, 50 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  13. Demam karena malaria : 50 gram daun kembang sepatu, ½ lembar daun papaya (Carica Papaya L.), 10 gram garam inggris (Sulfas magnesicus), direbus dengan 0,5 liter air, setelah mendidih, angkat dan diminum hangat-hangat.

Catatan
  1. Wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini.
  2. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Kunjungi tanaman berkhasiat obat yang lain di Macam Tumbuhan Berkhasiat Obat

Herbal | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Tanaman | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Farmasi | Prescription | Komposisi | Resep | Akar | Daun | Bunga | Buah | Umbi | Benangsari | Kelopak Daun | Biji | Seluruh Herba | Batang | Formulasi | Efektivitas | Pemanfaatan | Sumber | Tumbuhan Obat | Tanaman Obat | Farmakologi Kedokteran Timur | Kedokteran | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Pahap | Obat Tionghoa | Divisi | Genus | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Luar | Pemakaian Dalam | Health | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Perdu | Medicinal Materials | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicine